Senin, 05 Desember 2011

Sejarah Kabupaten Dairi

Sejarah dan Profil Singkat Kabupaten Dairi 


         Pada Masa Perang Kemerdekaan, tepatnya pada Agresi I Militer Belanda, yakni tanggal 6 Juli 1947, untuk menghadapi perang melawan Agresi Belanda tersebut, maka Residen Tapanuli saat itu Dr. Ferdinand Lumban Tobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli menetapkan Keresidenan Tapanuli menjadi 4 (empat) Kabupaten yaitu :



1.        Kabupaten Dairi;
2.        Kabupaten Toba Samosir;
3.        Kabupaten Humbang;
4.        Kabupaten Silindung.

       Selanjutnya berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947, maka ditetapkanlah Paulus Manurung sebagai Bupati pertama di Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1947. Kemudian Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Dairi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2689); dan berdasarkan kesepakatan pemerintah serta masyarakat kemudian tanggal 1 Oktober 1947 dikukuhkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Dairi, yang dituangkan dalam Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Dairi Nomor 4/K-DPRD/1977 tanggal 26 April 1977.

          Terbitnya Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

          Selanjutnya pada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tersebut telah disebutkan : ”Selain mempunyai kewajiban sebagaimana tertuang pada ayat (1), kepala daerah mempunyai kewajiban juga untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, dan memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat”,  yang format, tata cara dan mekanismenya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, dan memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD, Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat;
            Untuk memenuhi Pasal 17 ayat (2), Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dan sekaligus menindaklanjuti Surat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 130.2/132 tanggal 6 Januari 2010 perihal Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2009 , maka laporan ini merupakan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2009.

1.       Kondisi Geografis.
a.       Luas Wilayah dan Batas Daerah.
Kabupaten Dairi terletak di bagian barat daya Kota Medan, dengan luas 1.927,96 Km (192.796 Hektar) yang terdiri atas 15 Kecamatan, 161 Desa dan 8 Kelurahan. Secara Astronomi terbentang antara 98° 00 - 98° 38” Bujur Timur (BT) dan 2° 15 - 3° 10” Lintang Utara (LU).Topografi tanahnya sangat variatif, berbukit dan bergelombang, dengan batas-batas sebagai berikut :
  Sebelah Utara       :    Kabupaten Aceh Tenggara (Prov. NAD) dan Kabupaten Karo (Prov. Sumatera Utara).
  Sebelah Timur      :    Kabupaten Samosir (Prov. Sumatera Utara).
  Sebelah Selatan    :    Kabupaten Pakpak Bharat (Prov. Sumatera Utara).
  Sebelah Barat       :    Kabupaten Aceh Selatan (Prov. NAD).
b.       Topografi.
Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara 250-1.700 meter dpl.

c.        Iklim.
Sesuai dengan topografi wilayah di atas, maka terdapat 3 jenis iklim di Kabupaten Dairi, yakni Iklim Tropis pada daerah dengan ketinggian kurang dari 500 meter dpl, Iklim Sub Tropis pada daerah ketinggian antara 500-1.000 meter dpl, dan Iklim Dingin pada daerah ketinggian diatas 1.000 meter dpl.

2.       Kondisi Demografi.

Penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi sifatnya heterogen, meliputi Suku Batak (Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, dan Mandailing), Suku Nias, Suku Minangkabau, Jawa, Aceh, dan Tionghoa. Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Dairi pada Tahun 2009 adalah sebanyak 62.886  KK dan jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada Tahun adalah : 298.929 Jiwa

3.       Kondisi Ekonomi.
a.   Potensi Unggulan Daerah
1).   Potensi Sungai
       Di Kabupaten Dairi terdapat beberapa sungai yang menjadi sumber potensi dalam bidang pengairan/perikanan, pertanian, pariwisata, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Adapun daftar sungai tersebut sebagaimana tertuang pada tabel di bawah ini.

Tabel 1
Daftar Nama dan Panjang Sungai di Kab. Dairi
No
Nama Sungai
Tempat/Lokasi Sungai/Kecamatan
Panjang (Km)
1
2
3
4
1.
Lae Renun
Sumbul
120
2.
Lae Sembelin
Sidikalang
60
3.
Lae Simuhur
Pegagan Hilir/T.Lingga
15
4.
Lae Luhung
Siempatnempu
25
5.
Lae Manalsal
Sumbul
20
6.
Lae Mbilulu
Tigalingga
7
7.
Lae Lobe
Siempatnempu
5
8.
Lae Gunung
Tanah Pinem
5
9.
Lae Panginuman
Silima Pungga-Pungga
4
10.
Lae Pangaroan
Silima Pungga-Pungga
4
11.
Lae Kentara
Silima Pungga-Pungga
10
12.
Lae Panencoh
Silima Pungga-Pungga
8
13.
Lae Silobi
Silima Pungga-Pungga
4
14.
Lae Pendaroh
Sidikalang
7
15.
Lae Nuaha
Sidikalang
6
16.
Lae Patulen
Sumbul
8
17.
Lae Longki
Siempatnempu
8
Jumlah Panjang Sungai
321
 
      
       Dari beberapa sungai diatas, terdapat 2 sungai yang dimanfaatkan untuk pembangunan daerah, yakni :
       a). Lae Simbelin
            Sungai ini telah dimanfaatkan untuk menjadi sumber air, irigasi dan kebutuhan rumah tangga.

       b). Lae Renun.
            Sungai ini selain dimanfaatkan untuk irigasi, juga telah dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

2).   Potensi Bahan Tambang
       Potensi bahan tambang di Kabupaten Dairi sampai saat ini masih terbatas pada pertambangan bahan Galian “C”, seperti penggalian pasir, batu kerikil, dan koral, sedangkan pengelolaan air di bawah tanah masih dilakukan dengan cara-cara tradisional. Bahan tambang lainnya seperti bahan tambang timah hitam, seng, dan bahan ikutan lainnya yang terdapat di Kecamatan Silima Pungga-pungga sudah menyelesaikan tahap eksplorasi, sedangkan untuk tahap eksploitasi masih menunggu izin dari pemerintah pusat.

3).   Potensi Industri
       Pengembangan sektor industri di Kabupaten Dairi sampai saat ini masih terbatas pada industri kecil dan rumah tangga. Bahan-bahan yang tersedia masih dapat dikelola secara optimal yang diakibatkan oleh keterbatasan Sumber Daya Manusia dan faktor permodalan. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang sektor industri ini akan dapat dikembangkan dan dioptimalkan keberadaannya dalam rangka mendukung pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Dairi.

 4).   Potensi Danau
       Kabupaten Dairi sebagai salah satu daerah kabupaten yang berada di pinggiran Danau Toba memperoleh berbagai potensi yang dapat dikembangkan dalam rangka pengembangan sektor pariwisata, perikanan, olahraga, dan transportasi.

5).   Potensi Pariwisata
       Sesuai dengan letak topografi wilayah yang berbukit dan bergelombang, Kabupaten Dairi memiliki berbagai sumber potensi yang berbasis pada kekayaaan alam. Adapun berbagai potensi alam yang menjadi potensi pariwisata yang terdapat di Kabupaten Dairi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Daftar Nama dan Jarak Obyek Wisata di Kab. Dairi

No
Nama Obyek Wisata
Tempat/Lokasi Kecamatan
Jarak dari Sidikalang (Km)
1
2
3
4
1.
Panorama Indah Pantai Danau Toba

Silahi Sabungan
48
2.
Taman Wisata Iman Sitinjo dan Letter “S”

Sitinjo
8
3.
Danau Sicike-cike

Parbuluan

4.
Kawasan Panorama Indah Puncak Sidikalang

Sidikalang
4
5.
Liang Pamah, Danau Kempawa, Danau Paya Kuda, Panorama Sinar Pagi dan Liang Kompor


Tanah Pinem
45
6.
Gua Kendet Liang, Air Terjun Lau Belulus, Air Terjun Lae Basbas, Gua Lau Ipuh, Simuhur, Tank Peninggalan Penjajahan Belanda
Tigalingga
26
7.
Air Terjun Lae Baski, Lae Hitam, Mata Air Terjun Lae Markelang, dan Mejan Merga Cibro
Silima Pungga-pungga
36
8.
Rumah Adat Pakpak Sikabeng-kabeng
Sumbul
20
9.
Panorama Indah Kangkung

Desa Pardomuan
30
10.
Hutan Rekreasi Uruk Sembelin
Desa Lae Itam
67
11.
Mata Air Bonian
Desa Bonian
32
12.
Panorama Silumboyah
Desa Silumboyah
11
13.
Kerbo jadi batu, Bantun Kerbo
Desa Bantun Kerbo, Kec. Lae Parira
10
13.
Gua Sitanduk-tanduk
Desa Tambahan
10
14.
Peninggalan Bersejarah Tigalingga
Desa Tigalingga
26
      
      
       Dapat kami jelaskan bahwa khusus Obyek Wisata Taman Wisata Iman Sitinjo diresmikan oleh Menteri Agama RI Prof. DR. H. Said Aqil Husin Al. Munawar, MA pada tanggal 20 Agustus 2002, dan sampai dengan saat ini pengembangan lokasi dimaksud terus berlanjut. Taman Wisata Iman ini telah dibuka untuk umum dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan rekreasi rohani,  dan saat ini Taman Wisata Iman ini telah menyumbangkan retribusi yang lumayan besar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang mana pengenaan tarif retribusi ini ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2005 tentang Retribusi Memasuki Kawasan dan Pemanfaatan Fasilitas TWI Sitinjo.

6).   Potensi Sumber Daya Manusia
       Sumber Daya Manusia yang besar dapat menjadi potensi faktor produksi yang efektif apabila dapat meningkatkan produktivitas, tetapi dapat pula sebagai beban pembangunan apabila tidak dapat menjadi sumber produktivitas
       Jumlah penduduk yang relatif besar di Kabupaten Dairi masih belum dapat digerakkan secara optimal untuk menjadi sumber daya yang produktif, oleh karena kurangnya keahlian, keterampilan dan disiplin yang tinggi.

b.   Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi pada Tahun 2008 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 5,36 persen, sedangkan pada Tahun 2008 mencapai 5,49 persen. Demikian halnya dengan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku pada Tahun 2007 sebesar 9,17 juta rupiah dan pada Tahun 2008 telah mencapai 11,3 juta.

Selanjutnya untuk mengetahui struktur perekonomian di Kabupaten Dairi  menurut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Harga Berlaku dan PDRB atas Harga Konstan menurut Lapangan Usaha, gambaran Distribusi PDRB serta Laju Pertumbuhan PDRB menurut  Lapangan Usaha dari Tahun 2006-2008, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.






Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Dairi
Tahun 2006-2008 (Jutaan Rupiah)

No
Lapangan Usaha / Sector
2006
2007
2008*)
1
2
3
4
5
1.
Pertanian
1.666.274,17
1.805.008,01
1928971,02
2.
Pertambangan dan Penggalian
2.015,66
2.295,92
2501,22
3.
Industri dan Pengolahan
9.964,93
11.584,54
12548,05
4.
Lsitrik, Gas, dan Air Bersih
10.511,05
11.316,88
11850,34
5.
Bangunan
107.389,80
124.912,55
134326,71
6.
Perdagangan
68.825,80
431.721,00
472998,77
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
128.382,46
156.280,85
171330,54
8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
39.461,01
47.345,34
54387,02
9.
Jasa-Jasa
219.926,98
269.739,71
325177,93
PDRB
2.552.751,94
2.860.204,80
3.114.091,60
Sumber: BPS Kab. Dairi
*) Data sementara



Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Dairi
Tahun 2006-2008 (Jutaan Rupiah)

No
Lapangan Usaha / Sector
2006
2007
2008*)
1
2
3
4
5
1.
Pertanian
1.194.240,72
1.233843,67
1.268.441,73
2.
Pertambangan dan Penggalian
1.244,48
1.292,42
1.325,26
3.
Industri dan Pengolahan
5.497,95
5.826.83
6.083,71
4.
Lsitrik, Gas, dan Air Bersih
5.229,04
5.463,30
5.640,00
5.
Bangunan
57.204,85
60.208,21
63.235,82
6.
Perdagangan
229.248,25
252.396,36
270.927,47
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
63.123,01
67.968,04
71.995,23
8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
19.452,88
20.572,90
21.519,21
9.
Jasa-Jasa
128.890,06
142.230,72
162.856,41

PDRB
1.704.131,24
1.789.802,45
1.872.024,84



               Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi                     Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku                                     Periode Tahun 2006-2008 (Persentase)


No
Lapangan Usaha / Sector
2006
2007
2008*)
Ket (Jika Perlu)
1
2
3
4
5

1.
Pertanian
65,27
63,11
61,94

2.
Pertambangan dan Penggalian
0,08
0,08
0.08

3.
Industri dan Pengolahan
0,39
0,41
0,40

4.
Lsitrik, Gas, dan Air Bersih
0,41
0,40
0,38

5.
Bangunan
4,21
4,37
4,31

6.
Perdagangan
14,45
15,09
15,19

7.
Pengangkutan dan Komunikasi
5,03
5,46
5,50

8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
1,55
1,66
1,75

9.
Jasa-Jasa
8,62
9,43
10,44

PDRB
100,00
100,00

100,00



Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi
              Table Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Dasar Harga Konstan 2000
                                             Tahun 2006-2008 (Persentase)

No
Lapangan Usaha / Sector
2006
2007
2008*)
1
2
3
4
5
1.
Pertanian
70,08
68,94
67,76
2.
Pertambangan dan Penggalian
0,32
0,07
0,07
3.
Industri dan Pengolahan
0,23
0,33
0,32
4.
Lsitrik, Gas, dan Air Bersih
0,07
0,31
0,30
5.
Bangunan
3,36
3,36
0,30
6.
Perdagangan
13,45
14,10
3,38
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3,70
3,80
14,47
8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
1,14
1,15
3,85
9.
Jasa-Jasa
7,56
7,95
1,15
PDRB
100,00
100,00

100,00


                                                                                                               
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi
Table Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2000
Tahun 2006-2008 (Persentase)

No
Lapangan Usaha / Sektor
2006
2007
2008*)
1
2
3
4
5
1.
Pertanian
6,67
8,33
6,87
2.
Pertambangan dan Penggalian
12,54
13,90
8,94
3.
Industri dan Pengolahan
15,82
16,25
8,32
4.
Lsitrik, Gas, dan Air Bersih
8,73
7,67
                   4,71
5.
Bangunan
15,70
16,32
7,54
6.
Perdagangan
16,34
17,05
9,56
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
31,39
21,73
9,63
8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
17,73
19,98
14,87
9.
Jasa-Jasa
21,88
20,55
20,55
PDRB
10,82
12,04

8,88



1 komentar:

  1. dagdusheth ganpati 2020 クイーンカジノ クイーンカジノ bet365 bet365 메리트 카지노 고객센터 메리트 카지노 고객센터 192Find the closest casino near me open now

    BalasHapus